Monday, May 16

Salah Membanggakan Seseorang

Share:
Sepenggal cerita untuk mewakili perasaan mereka yg telah salah membanggakan seseorang..

Hari itu tepat dimana seminggu sebelum hari jadian si neno, hal dimana semuanya berawal. Sama seperti cowok pada umumnya, neno agak merasa aneh dengan hubungannya yg kian tak terbuka dengan nini akhir-akhir ini. Entah kenapa, tapi itulah yg dirasain oleh neno yg cuma bisa menyimpan keanehan dalam hubungannya. Gimana neno gak ngerasa aneh, nini yg dulunya kalo dengerin atau bahas soal neno pasti selalu ngerasa senang dan excited. Tapi akhir-akhir ini, nini seakan ngejauh dan ngasih jarak.. dengan berbagai alasan. ini lah, itu lah..

Dasarnya neno emang gak biasa buat maksa ngatur2 hidup orang. Ngeliat nini seperti itu, neno hanya bisa diam dan memperhatikan, sesekali neno juga memberikan pertanyaan2 yg menyinggung soal perubahan nini yg kian menjadi. 'Syg, besok ada acara gak?', neno mengajak nini buat keluar bareng ama temennya, meskipun neno udah tau kalo yg dia dapatkan nantinya penolakan seperti biasanya, neno tetap aja ngajak nini. 'Maaf, syg.. aku gak bisa. Besok aku ada ini..', jawab nini. 'Yaudah kalo gitu.. kamu hati2 ya'.

Hari demi hari, neno ngebiarin semua itu dilalui dengan rasa begonya, melihat setiap langkah perubahan yg terjadi pada nini, memperhatikan namun tak berani menegur, diam tapi seakan ingin bungkam, semua yg dirasain neno membuat neno mulai ragu dengan keberadaan nini di hubungan mereka.

Sampai dimana neno mulai bosan dengan keanehan dan ketidakjelasan yg selama ini membumbung dalam benaknya, akhirnya neno mulai mengeluarkan sedikit demi sedikit yg membuat fikiran dan hatinya terasa sesak. Neno yg dulunya cuma nanya seperlunya, akhirnya makin gak karuan kalo nanya, yg dulunya sering ngasih kabar, akhirnya mulai menaruh jarak, dan yg dulunya selalu percaya, akhirnya jadi curiga.

Semua perlakuan itu, karna apa? Karna neno mulai merasa takut kehilangan sosok yg sangat dibanggakannya. Neno ingin melihat sejauh mana dia bisa mengambil peran dalam hubungan mereka, neno ingin tau apa pentingnya hubungan mereka bagi nini, dan neno ingin tau semua yg membuat nini berubah. Tapi apa daya, semua itu diterimanya dengan negatif dan menganggap hal itu adalah kebodohan neno dalam mengambil langkah. Katanya inilah, katanya itulah.. dan mengeluarkan semua pendapat yg menurut dia benar, tanpa menelaahnya dengan logika dari apa yg dilakukan oleh neno.

Neno yg melihat respon nini seperti itu hanya mampu terdiam dan kembali seperti pada awalnya. Mengikuti semua yg diinginkan oleh nini, namun tetap berusaha mempertahankan tanpa mengikis rasa takut kehilangan itu dan membuang ego yg dimilikinya. Neno ngikutin apa aja yg nini katakan, dan berujung pada satu kata dimana neno sendiri tak menyangka kalo nini akan ngomong seperti itu.. nini minta hubungannya untuk berakhir, namum neno berusaha mempertahankan dan menyuruh nini untuk kembali menenangkan diri agar dapat mengambil keputusan dengan perasaan tenang, tapi untuk kesekian kalinya, nini tetap mempertahankan egonya..

Saat itu juga, semua yg neno bangun dari hal kepercayaan, rasa bangga, sayang, rasa takut kehilangan mampu dengan mudahnya memancing kekecewaan neno dan membuatnya beranggapan bahwa dia telah salah membanggakan seseorang meski dengan penuh keraguan yg masih tersimpan rapi dalam fikiran..

PS: Hal yg bisa dipetik dari cerita diatas ialah, jangan pernah menyalah artikan kecurigaan seseorang yg peduli, toh kecurigaan bisa muncul bukan tanpa sebab tapi karna adanya perubahan yg mendasari. "Ada saatnya nanti kau akan sadar bahwa kecurigaan adalah bentuk perhatian yg tertinggi dalam suatu hubungan.."

No comments

Post a Comment

Makasih udah mau luangin waktunya buat baca postingan/kebegoan gue. Jangan lupa tinggalin jejak kalian, ya..

Without readers, this blog is nothing. Mwehehe. :))

Best regards, pejantannokturnal.

© 2012 - Pejantan Nokturnal's digital diary
Maira Gall