Wednesday, January 25

Teruntuk Aku dan Jiwa sepi

Share:
Antara aku dan jiwa sepi
Indah melihatnya terus tersenyum meski tak berarti
Hujat makhluk buta paham akan hidup terdengar lantang
Layaknya setiap senar sepi dipetik demi keramaian
Berusaha menambah tiap sugesti yg terkikis
Kau mampu besahabat dengannya

Seperti kata mereka
Bahagia bukan ketika kau berdua
Aku setuju dan terpikat oleh yg kuanggap lelucon
Namun ketika semua berusaha membohongi diri
Aku sadar akan sepi pun merasakan sepi

Melihati gelak tawa yg tak bernyawa
Aku bertanya pada jiwa, 'Masih kuatkah dirimu?'
Ego menjadi lawan berat
Menjadikan diri semakin menghukum sepi dengan kepalsuan
Jauh dari semestinya jiwa ditempatkan

Berkata sepi
Kau boleh saja mengagungkanku
Tapi..
Ingat juga dirimu si makhluk lemah
Aku mengerti kau mampu
dan aku paham pada apa jiwamu akan sesak

----

Teruntuk aku dan jiwa sepi
Terimalah kasihku atas mengindahkan pahamku akan sepi bagai bunga
Mereka indah ketika dinikmati
Namun layu saat terus disirami air senyum kepalsuan
© 2012 - Pejantan Nokturnal's digital diary
Maira Gall